![]() |
ampe segitunya |
Minggu, 22 April 2012
2nd tour at garut
inilah tour ke dua yang di adakan angkatan 27 sekaligus sebagai
acara peresmian jacket angkatan (tapi teu marake jacket, da ka candak
sawareh ka batam). dengan menaungi nama baks speed (baraya anti
kekerasan) para anggota touring pun pergi ke garut tepatnya ke samarang
dan singgah di rumah abah icoy untuk istirahat sebentar...
Label:
garut
Sabtu, 24 Maret 2012
melamun = otak tajam
Setiap
orang pasti pernah melamun dan berkhayal memikirkan masa depan atau
sesuatu hal yang indah. Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang
pikirannya sering melayang ternyata memiliki otak yang lebih tajam.
Mengapa bisa begitu?
Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang sering melamun justru memiliki lebih banyak memori kerja di otak, yang memberinya kemampuan untuk dapat melakukan dua hal pada saat yang sama.
"Mereka yang memiliki kapasitas memori otak yang lebih tinggi melaporkan pikirannya lebih sering melayang (melamun) saat melakukan tugas-tugas sederhana, meskipun kinerja mereka tidak terganggu," ujar Daniel Levinson, psikolog di University of Wisconsin-Madison, seperti dilansir Dailymail.
Dalam studi yang hasilnya sudah dipublikasikan dalam Psychological Science ini, peneliti meminta partisipan untuk menekan tombol saat merespons kata-kata yang muncul di layar komputer. Peneliti kemudian akan memeriksa secara berkala untuk menanyakan apakah pikiran partisipan sempat melayang alias melamun.
Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang sering melamun justru memiliki lebih banyak memori kerja di otak, yang memberinya kemampuan untuk dapat melakukan dua hal pada saat yang sama.
"Mereka yang memiliki kapasitas memori otak yang lebih tinggi melaporkan pikirannya lebih sering melayang (melamun) saat melakukan tugas-tugas sederhana, meskipun kinerja mereka tidak terganggu," ujar Daniel Levinson, psikolog di University of Wisconsin-Madison, seperti dilansir Dailymail.
Dalam studi yang hasilnya sudah dipublikasikan dalam Psychological Science ini, peneliti meminta partisipan untuk menekan tombol saat merespons kata-kata yang muncul di layar komputer. Peneliti kemudian akan memeriksa secara berkala untuk menanyakan apakah pikiran partisipan sempat melayang alias melamun.